8 Gejala Ini Dapat Menyebabkan Ketidaknyamanan di Bagian Bawah Perut
Yuk Cari Tahu 8 Gejala Yang Dapat Menyebabkan Ketidaknyamanan di Bagian Bawah Perut
Dapetkerja.id
· 3 min read
Rasa nyeri di bagian bawah perut sebaiknya tidak diabaikan sebagai masalah sepele. Kondisi ini mungkin merupakan tanda adanya gangguan kesehatan yang lebih serius, seperti usus buntu atau peradangan prostat. Apakah Anda pernah merasakan nyeri di bagian bawah perut? Bagi wanita, nyeri ini tidak selalu terkait dengan masalah menstruasi. Ada berbagai penyebab rasa nyeri di bagian bawah perut.Sebagai contoh, mulai dari masalah pencernaan ringan hingga kondisi yang lebih serius seperti karsinoma atau kanker. Oleh karena itu, segera lakukan pemeriksaan medis jika rasa nyeri di bagian bawah perut tidak kunjung mereda.

Apa saja penyakit yang dapat menyebabkan rasa nyeri di bagian bawah perut?
Usus Buntu
Nyeri perut merupakan gejala utama dari usus buntu. Nyeri ini sering disebut kolik perut. Orang dengan usus buntu biasanya merasakan nyeri di sekitar pusar yang kemudian merambat ke bagian kanan bawah perut. Namun, lokasi nyeri dapat bervariasi tergantung pada posisi usus buntu dan usia pasien.
Kram Menstruasi
Rasa nyeri di bagian bawah perut juga dapat disebabkan oleh kram menstruasi. Biasanya, kram menstruasi tidak memerlukan pengobatan medis khusus. Namun, dalam beberapa kasus, kram perut yang sangat parah saat menstruasi bisa menandakan masalah yang lebih serius. Menurut Journal of Obstetric, Gynecologic, & Neonatal Nursing, beberapa kondisi seperti fibrosis atau kista dapat menyebabkan nyeri di bagian bawah perut yang tidak biasa selama menstruasi.
Gangguan Pencernaan
Selain dua penyebab di atas, nyeri di bagian bawah perut juga dapat disebabkan oleh gangguan pencernaan. Pada tingkat ringan, kondisi ini mungkin tidak serius dan akan sembuh dengan sendirinya.Namun, jika nyeri di bagian bawah perut disertai gejala lain seperti muntah, diare, dan kelelahan, segera temui dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.
Penyakit Crohn
Anda pernah mendengar tentang penyakit Crohn? Ini adalah peradangan kronis pada saluran pencernaan yang menyebabkan peradangan pada lapisan dinding saluran pencernaan (mulai dari mulut hingga anus). Sebagian besar kasus penyakit Crohn terjadi pada usus besar dan usus halus. Selain nyeri di bagian bawah perut, terutama di sebelah kiri, penyakit ini juga dapat menyebabkan gejala lain seperti diare, mual, muntah, hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan, dan tinja yang mengandung darah.
Radang Panggul
Seperti keluhan-keluhan di atas, radang panggul juga dapat menyebabkan rasa nyeri di bagian bawah perut. Radang panggul terjadi ketika organ dalam tubuh wanita, seperti rahim, tuba falopi, indung telur, dan leher rahim, mengalami infeksi. Gejala awal penyakit ini seringkali berupa nyeri di bagian bawah perut.
Kista Ovarium
Kondisi ini umumnya menjadi perhatian para wanita. Kista ovarium terjadi akibat pertumbuhan sel yang tidak normal (kista patologis). Meskipun sebagian besar kista bersifat jinak, ada juga beberapa kasus yang bersifat ganas. Wanita dengan kista ovarium biasanya merasakan nyeri atau ketidaknyamanan di bagian bawah perut. Nyeri ini bisa datang dan pergi, mulai dari yang ringan hingga parah.
Radang Prostat
Radang prostat juga dapat menyebabkan nyeri di bagian bawah perut. Kondisi ini terjadi ketika kelenjar prostat mengalami infeksi. Gejala yang umum meliputi nyeri di bagian bawah perut, rasa sakit saat buang air kecil, dan nyeri di sekitar area testis.
Gangguan Ginjal atau Kandung Kemih
Keluhan atau masalah pada ginjal dan kandung kemih juga dapat menyebabkan nyeri di bagian bawah perut. Salah satu contoh umum adalah batu ginjal. Batu ginjal dapat menyebabkan nyeri yang meluas hingga ke bagian belakang bagian bawah perut. Selain itu, karsinoma kandung kemih dan infeksi saluran kemih serius juga dapat menyebabkan nyeri di bagian bawah perut.
Selain kondisi-kondisi di atas, masih ada beberapa penyebab lain yang dapat menyebabkan rasa nyeri di bagian bawah perut, termasuk divertikulitis, endometriosis, masalah pada leher rahim, infeksi tuba falopi, dan bahkan kanker.