Info Loker Update Setiap Hari

Dapetkerja.id Logo

Memahami Definisi Biaya Variabel dan Biaya Tetap serta Perbedaannya

Yuk Kita Bahas Tentang Biaya Variabel dan Biaya Tetap serta Perbedaannya

Dapetkerja.id

· 8 min read

Apakah anda memiliki atau bekerja di sebuah usaha yang menghasilkan suatu produk? Pernahkah Anda merasa kerepotan dengan adanya biaya tak terduga yang meningkatkan pengeluaran produksi Anda? Untuk itu, penting bagi Anda untuk memahami pengertian biaya variabel dan informasi lengkap lainnya mengenai konsep tersebut. Biaya variabel adalah istilah yang sering digunakan dalam perusahaan untuk menggambarkan biaya yang berubah secara proporsional tergantung pada volume produksi. Istilah lain yang sering digunakan adalah biaya variabel yang tercatat dalam laporan keuangan perusahaan. Keduanya, baik biaya variabel maupun biaya tetap, termasuk dalam kategori biaya produksi perusahaan. Berikut adalah definisi, contoh, dan perbedaannya.




Definisi Biaya Variabel

Pada bagian ini, akan dijelaskan secara lengkap mengenai definisi biaya variabel. Biaya variabel merujuk pada biaya dalam perusahaan yang berubah sesuai dengan tingkat produksi yang dihasilkan. Naik turunnya biaya variabel tergantung pada volume produksi dalam perusahaan. Biaya variabel juga dapat disebut sebagai biaya per unit dari seluruh produksi atau biaya produksi suatu barang. Biaya variabel juga dikenal sebagai biaya level unit karena biaya-biaya tersebut bervariasi berdasarkan jumlah unit yang diproduksi.


Biaya variabel adalah biaya yang diperlukan selama proses produksi berlangsung, dan biaya ini menjadi dasar pengeluaran per unit yang dilaporkan. Salah satu jenis biaya variabel yang terkait dengan proses produksi adalah pembelian bahan baku. Pengeluaran untuk bahan baku biasanya dipengaruhi oleh target produksi selama proses produksi berlangsung.


Biaya variabel adalah biaya yang selalu berubah selama proses produksi. Ketika proses produksi berhenti, biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan menjadi nol. Biaya variabel merupakan komponen biaya produksi yang digunakan untuk menentukan harga barang saat dipasarkan dengan perhitungan per unit.


Definisi Biaya Tetap

Sementara biaya variabel berubah sesuai dengan volume produksi, biaya tetap memiliki sifat yang berlawanan. Biaya tetap juga dikenal sebagai fixed cost. Biaya tetap adalah pengeluaran yang tidak berubah, meskipun volume produksi barang meningkat atau menurun. Biaya tetap memiliki jumlah yang tetap untuk dibayarkan dalam setiap proses produksi. Biaya tetap jarang atau bahkan tidak pernah mengalami peningkatan meskipun produksi perusahaan meningkat, sehingga dapat meningkatkan output. Perusahaan dapat merencanakan anggaran untuk biaya tetap karena jumlahnya yang tetap. Biaya tetap biasanya dikeluarkan dalam proses produksi.


Contoh Biaya Variabel

Beberapa contoh biaya variabel termasuk biaya bahan baku, biaya distribusi produksi, biaya komisi, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya lembur tenaga kerja. Untuk memberikan pemahaman yang lebih baik tentang biaya-biaya ini, berikut adalah lima contoh penggunaannya dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan keberhasilan penjualan produk. Berikut penjelasannya.


1. Biaya Bahan Baku

Contoh pertama biaya variabel adalah biaya bahan baku. Bahan baku adalah inventaris bahan yang dibeli oleh perusahaan manufaktur untuk membuat produk jadi, dan ini mencakup bahan yang terkait secara langsung dengan proses produksi. Biaya bahan baku mencakup semua komponen yang digunakan dalam pembuatan produk. Semua bahan baku harus dapat diukur dan diidentifikasi sebagai kontribusi dalam pembuatan suatu produk. Bahan baku dapat berubah tergantung pada target produksi barang dan jasa.


2. Biaya Distribusi Produk

Contoh kedua biaya variabel adalah biaya yang terkait dengan pengiriman produk ke distributor atau konsumen akhir, seperti biaya bensin, mesin produksi, pengemudi, listrik, dan lain-lain. Biaya distribusi produk termasuk dalam kategori biaya variabel karena jumlahnya sesuai dengan jumlah produk yang telah didistribusikan.


3. Biaya Komisi

Contoh ketiga biaya variabel adalah biaya komisi penjualan. Biasanya, komisi diberikan kepada

Anda memiliki bisnis yang menghasilkan produk? Pernahkah Anda merasa kebingungan dengan adanya biaya tak terduga yang membuat pengeluaran produksi meningkat? Untuk itu, penting bagi Anda untuk mengetahui definisi biaya variabel dan informasi lengkap lainnya mengenai istilah tersebut. Biaya variabel adalah istilah umum yang digunakan perusahaan saat melakukan proses produksi barang atau jasa. Istilah lain yang sering digunakan adalah biaya tetap yang digunakan dalam pembukuan operasional perusahaan. Keduanya, biaya variabel dan biaya tetap, termasuk dalam jenis biaya produksi perusahaan. Berikut adalah definisi, contoh, dan perbedaannya.


Definisi Biaya Variabel

Dalam bagian ini, akan dibahas definisi lengkap biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya dalam perusahaan yang dapat berubah secara proporsional tergantung pada produksi yang dihasilkan. Naik turunnya biaya variabel tergantung pada volume produksi dalam perusahaan. Biaya variabel yang naik menunjukkan peningkatan produksi, begitu juga sebaliknya.


Biaya variabel juga dapat disebut biaya margin dari seluruh unit produksi atau biaya produksi suatu barang. Biaya variabel juga dikenal sebagai biaya tingkat unit karena biaya-biaya variabel berfluktuasi dengan jumlah unit yang diproduksi. Biaya variabel adalah biaya yang hanya diperlukan selama proses produksi berlangsung, sehingga biaya variabel menjadi dasar pengeluaran per unit yang dilaporkan. Jenis biaya variabel yang diperlukan dalam proses produksi disebut pembelian bahan baku. Pengeluaran untuk bahan baku umumnya dipengaruhi oleh target output selama produksi berlangsung.


Biaya variabel adalah biaya yang selalu berubah selama proses produksi berlangsung. Ketika proses produksi berhenti, berarti biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan adalah nol. Biaya variabel adalah komponen dalam biaya produksi untuk menentukan harga barang saat pemasaran dengan perhitungan per unit.


Definisi Biaya Tetap

Jika biaya variabel adalah biaya yang berubah secara proporsional tergantung pada proses produksi, maka biaya tetap adalah sebaliknya. Biaya tetap juga dikenal sebagai biaya tetap. Biaya tetap adalah pengeluaran yang tidak berubah dalam jumlahnya, terlepas dari peningkatan atau penurunan volume produksi barang. Biaya tetap memiliki sifat yang tetap, sehingga dapat direncanakan dengan tepat.


Biaya tetap memiliki jumlah nominal yang tetap harus dibayarkan dalam setiap proses produksi. Biaya tetap jarang atau bahkan tidak pernah mengalami peningkatan meskipun proses produksi yang padat, sehingga dapat meningkatkan output. Perusahaan dapat membuat anggaran untuk biaya tetap karena sifatnya yang tetap. Biaya tetap biasanya dikeluarkan dalam proses produksi.


Contoh Biaya Variabel

Contoh biaya variabel termasuk biaya bahan baku, biaya distribusi produksi, biaya komisi, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya lembur tenaga kerja. Untuk memahami lebih komprehensif tentang biaya-biaya ini, berikut diberikan lima contoh penggunaan biaya tersebut dalam konteks kehidupan sehari-hari. Kelima contoh ini diperhitungkan dalam keberhasilan penjualan produk. Berikut penjelasannya.


Biaya Bahan Baku

Contoh pertama biaya variabel adalah biaya bahan baku. Bahan baku adalah persediaan bahan mentah yang dibeli oleh perusahaan manufaktur untuk membuat barang jadi, dan juga bahan yang terkait langsung dengan proses produksi. Biaya bahan baku adalah biaya semua komponen yang digunakan dalam pembuatan produk. Semua bahan baku harus dapat diukur dan diidentifikasi sebagai kontribusi pada suatu produk. Bahan baku dapat berubah tergantung pada target produksi barang dan jasa.


Biaya Distribusi Produk

Contoh kedua biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan ketika mengirimkan suatu produk kepada distributor atau pengguna akhir, seperti biaya bensin, mesin produksi, sopir, listrik, dan lain-lain. Biaya distribusi produk merupakan bagian dari biaya variabel karena jumlahnya sesuai dengan kuantitas produk yang telah didistribusikan.


Biaya Komisi

Contoh ketiga biaya variabel adalah biaya komisi dalam penjualan. Komisi biasanya diberikan kepada tenaga penjual hanya ketika mereka berhasil menjual produk atau jasa. Oleh karena itu, komisi juga termasuk dalam biaya variabel. Komisi penjualan yang diterima biasanya bervariasi tergantung pada keuntungan perusahaan dan produktivitas tenaga penjual. Komisi dapat dipotong jika perusahaan tidak mencapai margin keuntungan atau jika karyawan gagal memenuhi kuota penjualan.


Biaya Tenaga Kerja Langsung

Contoh keempat biaya variabel adalah biaya tenaga kerja langsung. Biaya ini adalah upah yang diberikan kepada tenaga kerja yang terlibat secara langsung dalam proses produksi. Biaya tenaga kerja langsung adalah jumlah yang dibayarkan untuk setiap unit yang diselesaikan atau terjual oleh karyawan. Biaya ini dapat berubah tergantung pada tingkat produksi yang ada. Biaya tenaga kerja langsung berbeda dengan gaji karena upah yang diberikan tergantung pada per unit produk.


Biaya Lembur Tenaga Kerja

Contoh kelima biaya variabel adalah biaya upah yang diberikan kepada tenaga kerja jika mereka harus bekerja lembur. Biaya ini termasuk dalam biaya variabel karena tidak setiap saat karyawan harus bekerja lembur. Pemilik bisnis biasanya meminta karyawan bekerja lembur pada periode tertentu, misalnya ketika ada target yang harus dicapai.


Contoh Biaya Tetap

Contoh biaya tetap adalah biaya sewa gedung, biaya pajak tanah dan bangunan, biaya asuransi, biaya utilitas (air dan listrik), serta biaya asuransi. Dalam bagian ini, akan dibahas mengenai contoh penggunaan biaya-biaya tersebut dalam kehidupan sehari-hari melalui lima contoh kasus. Kelima contoh ini diperhitungkan dalam keberhasilan penjualan produk. Berikut adalah penjelasannya.


Biaya Sewa Gedung

Contoh pertama biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyewa properti, seperti lahan, gedung, dan lainnya. Biaya ini harus secara rutin dibayarkan sesuai dengan kesepakatan, meskipun pendapatan perusahaan sedang menurun. Selain itu, mungkin perusahaan juga memerlukan biaya untuk menyewa atau membeli properti. Hal ini juga termasuk dalam biaya tetap.


Biaya Pajak Tanah dan Bangunan

Contoh kedua biaya tetap adalah biaya Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Jika luas properti tidak bertambah, maka biaya PBB yang harus dibayarkan perusahaan setiap tahunnya tidak akan meningkat.


Biaya Asuransi

Contoh ketiga biaya tetap adalah biaya asuransi. Program asuransi yang diikuti oleh perusahaan akan mengikat dalam pembayaran premi. Hal ini tidak bergantung pada kondisi keuangan perusahaan tersebut. Jumlah biaya asuransi umumnya dibayarkan setiap bulannya, sehingga termasuk dalam biaya tetap.


Biaya Utilitas (Air dan Listrik)

Contoh keempat biaya tetap adalah biaya utilitas, seperti biaya air dan listrik. Biaya air dan listrik juga dapat termasuk dalam biaya variabel, tergantung pada kebutuhan masing-masing perusahaan. Umumnya, semakin tinggi produksi suatu perusahaan, maka biaya air dan listrik akan semakin meningkat. Namun, biaya air dan listrik suatu perusahaan tidak akan pernah menjadi nol rupiah meskipun aktivitas produksi berhenti. Biaya minimum untuk air dan listrik tetap harus dibayarkan oleh perusahaan setiap bulannya, sehingga biaya ini juga termasuk dalam biaya tetap. Biaya utilitas lainnya, seperti biaya telepon, juga termasuk dalam biaya tetap dalam suatu perusahaan.


Perbedaan Biaya Variabel dan Biaya Tetap

Biaya variabel memiliki kepentingan yang sama dengan biaya tetap. Definisi dan contoh dari keduanya telah dijelaskan sebelumnya. Selanjutnya, akan dibahas perbedaan antara biaya variabel dan biaya tetap.


Aspek Pembayaran Nominal

Perbedaan pertama antara biaya tetap dan biaya variabel terletak pada aspek pembayaran nominal. Secara umum, nominal biaya tetap akan jauh lebih besar daripada biaya variabel. Meskipun perusahaan dalam keadaan tidak menguntungkan, biaya tetap tidak akan mengalami perubahan. Hal ini berbeda dengan nominal biaya variabel yang umumnya lebih kecil dan dapat disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan.


Aspek Waktu Terjadinya

Perbedaan kedua antara biaya tetap dan biaya variabel terletak pada aspek waktu terjadinya. Biaya tetap merupakan pengeluaran yang tidak terjadi setiap hari, tetapi mungkin terjadi setiap bulan, setiap tahun, atau beberapa tahun sekali. Sementara itu, biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dalam rentang waktu yang lebih pendek, mungkin seminggu sekali atau setiap hari.


Aspek Pencatatan Akuntansi

Perbedaan ketiga antara biaya tetap dan biaya variabel terletak pada aspek pencatatan akuntansi. Setiap perusahaan memiliki laporan keuangan masing-masing dan membuat perhitungan biaya variabel dan biaya tetap. Laporan biaya variabel adalah laporan yang dibuat setiap hari, setiap minggu, atau setiap bulan sesuai dengan produknya. Hal ini tidak terjadi pada biaya tetap karena intensitas pelaporan biaya tetap umumnya jarang, seperti satu bulan sekali, satu tahun sekali, atau bahkan beberapa tahun sekali.


Aspek Penentuan Harga

Perbedaan keempat antara biaya tetap dan biaya variabel terletak pada aspek penentuan harga. Biaya tetap jarang digunakan sebagai dasar untuk menentukan harga produk. Umumnya, jumlah total biaya tetap menjadi acuan dasar biaya suatu perusahaan ketika aktivitasnya berada dalam kondisi nol. Hal iniberbeda dengan biaya variabel yang menjadi salah satu dasar untuk menentukan harga barang.


Aspek Produksi yang Ada

Perbedaan kelima antara biaya tetap dan biaya variabel terletak pada aspek produksi yang ada. Secara umum, biaya tetap merupakan biaya yang tidak terkait secara langsung dengan proses produksi suatu barang. Pengurangan produksi dalam perusahaan tidak akan signifikan mempengaruhi nominal biaya tetap. Namun, hal ini akan berdampak pada biaya variabel yang erat hubungannya dengan proses produksi perusahaan.


Rumus Biaya Variabel dan Biaya Tetap Biaya variabel dan biaya tetap memiliki perbedaan yang telah dijelaskan sebelumnya. Sekarang, kita akan dibahas rumus biaya variabel dan biaya tetap serta perhitungannya. Rumus Biaya Variabel Perhitungan biaya variabel dapat diketahui melalui rumus biaya variabel.


Biaya Variabel (VC) = (Biaya Total (TC) – Biaya Tetap (FC)) / Kuantitas


Contoh perhitungan:

Pada bulan Juli 2023, Wati mengeluarkan biaya produksi sebesar 50 juta rupiah dengan biaya tetap sebesar 5 juta rupiah. Pada bulan tersebut, Wati berhasil memproduksi 2500 unit barang, maka biaya variabelnya adalah:


Biaya Variabel Juli 2023 Wati:

= (Rp50.000.000 – Rp5.000.000) / 2500

= Rp45.000.000 / 2500

= Rp18.000


Oleh karena itu, biaya variabel Wati pada bulan Juli 2023 adalah 18 ribu rupiah per unit produk.

Rumus Biaya Tetap Perhitungan biaya tetap dapat diketahui melalui rumus biaya tetap. Simak rumusnya di bawah ini!


Biaya Tetap (FC) = Total Biaya (TC) – (Biaya Variabel Per Unit (UVC) X Kuantitas)


Contoh perhitungan:

Pada bulan Desember 2023, PT. Makmur Abadi menghabiskan biaya produksi sebesar 500 juta rupiah, dengan kuantitas produksi sebesar 25 ribu unit barang dan biaya variabel sebesar 15 ribu rupiah per produk, maka perhitungan biaya tetapnya adalah:


Biaya Tetap Desember 2023 PT. Makmur Abadi

= Rp500.000.000 – (25.000 X Rp15.000)

= Rp500.000.000 – Rp375.000.000

= Rp125.000.000


Oleh karena itu, biaya tetap PT. Makmur Abadi pada bulan Desember 2023 adalah 125 juta rupiah.

INFORMASI

Cari PekerjaanKalkulator GajiSyarat & KetentuanKebijakan Privacy
Komunitas ⚡Baru

HUBUNGI KAMI

MEDIA SOSIAL


Copyright © 2024 DAPETKERJA.ID - All rights reserved.